Senin, 01 Maret 2010

perencanaan POD resume 3

Perencanaan POD
Pendahuluan
Perencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran diperlukan agar proses pendidikan dan pembelajaran orang dewasa dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.

Komponen Perencanaan

Beberapa komponen perencanaan pendidikan yaitu
  • peserta didik. Kita harus mempertimbangkan kondisi perserta didik, seperti perbedaan umur, kelamin, dll.
  • tujuan
  • Sumber. Diupayakan agar sumber belajar ini diambil dari warga masyarakat setempat sendiri.
  • Kurikulum
  • Organisasi Pelaksana. Dipertimbangkan siapa pelaksananya, apa kegiatannya, bagaimana susunan kepanitiannya, dll.
  • kondisi masyarakat
  • kemanfaatan langsung
  • struktur organisasi.
Menurut Rahman, 1989 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pendidikan :
1. Penelitian sebelumnya
2. Penelitian lokasi
3. Perkiraan kebutuhan
4. Penyusunan skala prioritas
5. Penyusunan tujuan dan strategi
6. Rancangan pelaksanaan
7. Penetapan waktu pelaksanaan
8. Penilaian

Perencanaan Partisipatif
Dalam perkembangannya, POD banyak menggunakan metode partisipatif, dimana semua pihak dilibatkan dalam proses pendidikan.
Prinsip perencanaan partisipatif :
1. Hubungan dan kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dan masyarakat
2. Partisipan tertarik akan masalah pendidikan dan mau belajar, memiliki kemampuan intelektual, paham masalah pendidikan dan merupakan anggota kelompok.
3. Teknik kerja kelompok dengan menganjurkan tiga bentuk yaitu (1) pertemuan kelompok, (2) proses kelompok nominal, (3) teknik dephi (saya kurang mengerti arti teknik ini bu)
4. Ramalan dan pembuatan program. Ramalam adalah (1) dalam arti terbatas adalah perkiraan yang akan terjadi di organisasi pendidikan. (2) arti luas yakni perkiraan kegiatan yang sesuai dengan hasil ramalan terhadap lingkungannya.
5. Pengambilan keputusan.

Prosedur perencanaan partisipatif :

1. Menentukan kebutuhan dasar
2. Melakukan ramalan dan menentukan program, tujuan, misi dan prioritas
3. Menspesifikasikan tujuan
4. Menentukan standar performansi
5. Menentukan alat/metode/alternatif pemecahan
6. Melakukan implementasi dan penilaian
7. Mengadakan review

Prosedur yang perlu dilakukan oleh fasilitator menurut (Proyel Deliveri, 200a) :
1. Identifikasi kebutuhan dan tingkat kebutuhan
2. Identifikasi faktor pendukung dan sumber daya lain
3. Merumuskan tujuan pelatihan
4. Memilih dan menetapkan bahan yang relevan
5. Membangun hubungan yang logis dan mengarah pada tujuan
6. Merumuskan materi dan muatan
7. Merencanakan kebutuhan waktu
8. Menyusun langkah-langkah yang tepat
9. Memilih dan menggunakan beragam metode
10. Menentukan waktu pelaksanaan
11. Mengusahakan agar waktu tidak terbuang sia-sia
12. Mempersiapkan sarana belajar lainnya
13. Menentukan tempat pelatihan dan pengaturan ruangan

Peristiwa Pengajaran
Menurut Gange & Briggs (1974) peristiwa pengajaran adalah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari “dimana ia berada” menuju pencapaiannya dalam pengajaran.
Fungsi peristiwa pengajaran :
1. Memperoleh perhatian peserta didik
2. Memberitahukan tujuan khusus kepada peserta didik
3. Membantu peserta didik mengingat pengetahuan yang telah dimiliki
4. Menyajikan materi
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Memperoleh performansi
7. Memberi umpan balik
8. Menilai performansi
9. Meningkatkan retensi dan transfer

Rancangan Pengajaran
Rancangan pengajaran mempunyai prosedur :
1. Identifikasi tujuan umum pengajaran
2. Melakukan analisis pengajaran
3. Identifikasi tingkah laku masukan dan ciri peserta didik
4. Merumuskan tujuan performansi
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan
6. Mengembangkan strategi pengajaran
7. Mengembangkan dan memilih materi
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
9. Merevisi materi pengajaran
10. Merancang dan melakukan evaluasi sumatif

Tidak ada komentar: